Selasa, 08 Mei 2012

istri rasul

banyak sekali yang mengagumi istri rasul yang bernama ‘aisyah. tapi saya jauh lebih mengagumi khadijah.
saya ga ngerti, mengapa kecantikan dan kecerdasan harus lebih dihargai daripada kerendahan hati dan kedermawanan? saya yakin khadijah juga cantik, hanya saja usianya memang jauh lebih tua. jika seorang wanita memiliki hati yang penyantun dan rela berkorban, beliau sudah pasti cantik di mata saya (ga tau yah kalo di mata orang lain..). tapi toh rasul pun mempertahankan kesetiaannya untuk tidak berpoligami hanya ketika beliau menikah dengan khadijah. sepeninggal beliau, semua pernikahannya merupakan cinta bersyarat.
cinta bersyarat ini dalam artian beliau menikahi Saudah karena beliau janda tua yang memiliki banyak anak yatim sehingga mengkhawatirkan kalau terlantar sementara tidak ada yang mau mempertistri beliau.bahkan ketika Saudah mengatakan bahwa beliau sudah tidak bisa dan tidak mau memiliki hubungan suami-istri, Rasul berkata bahwa itu tidak masalah dan ia tidak menginginkan Saudah melayaninya melainkan untuk menemani anak-anaknya. sehingga pada akhirnya ketika Rasul merasa bersalah karena tidak memberikan hubungan yang baik pada Saudah dan ingin menceraikannya, Saudah pun berkata “aku rela malam-malamku untuk ‘aisyah karena aku sudah tidak membutuhkannya”
Zainab binti Khuzaimah dan Ummu Salamah Hindun pun dinikahi dengan alasan yang sama. bahkan Zainab binti Khuzaimah meninggal setelah 2 atau 3 bulan masa pernikahannya karena usianya memang sudah tua.
sembilan istrinya yang lain pun dinikahi atas dasar penghormatan dan strategi dakwah (termasuk ‘aisyah). ‘aisyah adalah tawaran dari abu bakr, dan jika tidak menikah dengan rasul, dikhawatirkan ‘aisyah akan menikah dengan seorang pria kafir yang telah lebih dulu meminangnya. pada saat itu ‘aisyah masih berusia 9 tahun namun sudah mengerti tentang tanggungjawab pernikahan. Hafshoh adalah istri yang dinikahi dalam usia ranum, 18 tahun, oleh rasul. namun Hafshoh dinikahi olehnya karena suaminya telah meninggal dalam perang membela islam dan kemudian Hafshoh selalu bersedih padahal usianya masih 18 tahun. melihat ini, ayahnya, Umar, berinisiatif menawarkan putrinya pada Utsman namun ditolak dengan alasan bahwa Utsman masih berduka atas kematian istrinya, Ruqoyyah. kemudian Umar menawarkan juga pada Abu Bakr namun ia juga menolak. Utsman pun sedih karena tidak ada yang mau menikahi putrinya, lalu rasul pun berinisiatif mengambil Hafshoh menjadi istrinya. ‘aisyah dan hafshoh ini yang paling besar rasa cemburunya dan terkadang menjadi masalah bagi rasul sehingga dalam kitab Tirmidzi juz 5 pernah disebut mengganggu ketaatan rasul.
selanjutnya, Shofiyyah (sophia) dinikahi untuk mengakrabkan hubungan umat islam dan umat yahudi. selaku keturunan yahudi, tidak heran jika Shofiyyah dikatakan sebagai istri rasul yang paling cantik. kecantikannya ini mengundang rasa cemburu hafshoh hingga beliau pernah menghina shofiyyah dengan sebutan “anak yahudi”. diceritakan bahwa shofiyyah memiliki kulit yang paling putih cerah dan hidung yang mancung. namun tidak ada catatan (yang saya tahu) yang menyebutkan bahwa Shofiyyah merupakan istri yang paling sering dikunjungi  ataupun yang paling dipuja oleh rasulullah saw.
Juwairiyah dinikahi dengan alasan yang kurang lebih sama, untuk mengakrabkan hubungan dengan Bani Al-Mustalaq. Ummu Habibah dinikahi untuk mengakrabkan umat islam dengan kerajaan ethiophia (kalau saya tidak salah tafsir). Maimunah dinikahi agar warga mekkah banyak yang masuk islam. Mariyah (Maria) dinikahi untuk hubungan baik dengan Raja Mesir. Zainab binti Jahsyi dinikahi karena perintah Alloh dalam surat 33 : 37 untuk memusnahkan kebiasaan jahiliyah menjadikan anak angkat sebagai anak kandung. it’s all normative and political reasons..
kalau para muslim saat ini memang meneladani rasulullah dalam mencintai wanita untuk dijadikan istri, menurut saya, harusnya pria muslim mencintai wanita dengan sosok khadijah yang dermawan, rendah hati, mandiri, memiliki iman yang kuat, rela berkorban, dan setia.
khadijah sudah tidak perawan lagi seperti ‘aisyah, tidak secantik shofiyyah, bukan remaja usia ranum seperti hafshoh, bukan pula putri mesir seperti mariyah, tapi justru khadijah yang dicintai rasulullah saw tanpa syarat. khadijah pun tetap dicintai oleh rasulullah saw walaupun beliau sudah memiliki banyak istri lainnya dan rasulullah saw tidak pernah menikahi wanita lain selama khadijah RA masih hidup.
pertanyaan saya, beranikah para pria muslim sekarang untuk mencintai seorang wanita dari iman dan hatinya, bukan sekedar fisik dan materinya?